Tuesday, December 23, 2008

Siapa Lagi??

Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault, Selasa (23/12) malam, di Jakarta, atas nama Presiden RI menyerahkan Tanda Kehormatan kepada tokoh olahraga di bidang sepakbola. Tiga tokoh olahraga yang mendapat Tanda Kehormatan itu adalah Ronny Pattinasarani (alm), yang diterima istrinya, Stela.

Kemudian Iswadi Idris (alm), tanda kehormatan diterima anaknya, Kusuma Ayukinanti, dan Soetjipto Soentoro (alm), Tanda Kehormatan diterima istrinya, Tuty Soetjipto. Menurut Adhyaksa, Tanda Kehormatan diberikan karena ketiga tokoh olahraga di bidang sepakbola itu memberikan sumbangsih yang besar bagi kemajuan dunia sepakbola Indonesia.


Siapa lagi tokoh yang akan menyusul untuk menerima Tanda Kehormatan??

Apakah anda???

sumber dari sini

Thursday, December 18, 2008

Pilot Tak Tahu Cara Mendaratkan Pesawat??


Bayangkan bagaimana reaksi penumpang pesawat yang sedang mengangkasa di ketinggian 30.000 kaki, saat pilotnya mengumumkan "Maaf, saya tidak punya kualifikasi mendaratkan pesawat ini".

Yang jelas mereka pasti shock. Ini terjadi Selasa lalu saat pilot pesawat milik maskapai Flybe akan mendaratkan pesawat berpenumpang 80 orang itu di bandara internasional Charles de Gaulle Paris Prancis.

Seperti diberitakan Daily Mail, Kamis (18/12/2008), sang pilot sudah berpengalaman selama 30 tahun lebih. Namun dia mengaku baru kali ini menerbangkan pesawat jenis fog.

Setelah mengumumkan dia tidak bisa mendaratkan pesawat, ia membalikkannya ke bandara Cardriff, tempat di mana pesawat take off yang jaraknya 480 km lebih.

Seorang penumpang Cassandra Grant menceritakan, sang pilot mengeluarkan pengumuman "Sayang, saya tidak bisa mendaratkan pesawat ini di Paris, jadi kami harus kembali lagi ke Cardriff". Pengumuman itu disampaikan 20 menit sebelum mendarat di Paris.

Grant dan penumpang lainnya di pesawat dengan nomor penerbangan BE1431 itu akhirnya mendarat 3 jam kemudian di bandara internasional Cardriff pada Selasa pagi waktu setempat.

Untungnya, saat mendarat di Cardriff, jalur pendaratan tidak sibuk sehingga dapat mendarat dengan aman. Grant mengatakan, semua penumpang kecewa dan berkelakar seharusnya pilot mengatakan "Maaf, Anda (pilot) dapat menerbangkan pesawat ini, namun tidak bisa mendaratkannya".

Sementara juru bidara maskapai Flybe mengatakan, pilot yang disembunykan identitasnya itu baru saja ditransfer menerbangkan pesawat ke jenis Bombardier Q400. Dia menambahkan pilot juga tak bisa didaratkan oleh asistennya karena tidak memiliki kualifikasi untuk mendaratkan pesawat.

Keputusan pilot tersebut dianggap positif oleh otoritas penerbangan sipil Prancis Civil Aviation Authority (CAA). "Tindakannya dengan membatalkan pendaratan di Paris sudah benar," kata juru bicara CAA. Dia menambahkan, jika sang pilot memaksakan mendarat di Paris, dia bisa ditangkap.

"Ini tidak sama seperti mengendarai mobil yang masih sempat melihat buku panduan. Seorang pilot tidak mungkin melakukan itu di ketinggian 12.000 kaki dan ada 100 penumpang di belakangnya," paparnya.

Sementara seorang konsultan penerbangan Simon Gill mengatakan, kesalahan pilot itu adalah mengumumkan kalau dia tidak bisa mendaratkan pesawat. Namun jika dia mengatakan, pesawat tidak bisa mendarat karena cuaca buruk, mungkin tak ada orang yang meragukannya.





sumber dari sini

Thursday, December 11, 2008

Mau Ibadah Aja sulit....


Haji????
Siapa yang nggak mau???












Bagi kaum muslim, tak akan ada yang menolak jika ditawarin naik haji.. Tapi jika mau naik haji kok urusan berbelit-belit, siapa yang mau??
Biro berbelit menanti, pelayanan masih tanda tanya, tertipu oleh agen biro haji boleh jadi.
ya, masalah itu yang sekarang menjadi momok di Indonesia. Niatnya mau ibadah, eh malah terdampar di hotel bandara.
fyuhh!!!!

Ya mungkin si emang belum rejekinya, tapi masa tiap tahun ada kasus kaya gini sih???

Sunday, December 7, 2008

Potret Buram Pendidikan Indonesia


Uang memang dapat membeli segalanya, hingga gelar sarjana yang harusnya ditempuh di lembaga pendidikan tinggi selama beberapa tahun pun dapat di beli dengan uang. Hanya merogoh kocek sebesar 22 juta rupiah, nama kita sudah bertitel sarjana. Tak tanggung-tanggung, nilai yang tertera dalam ijazah palsu itu pun sangat menjanjikan, dengan IPK 3,7 dan predikat A (amat baik). Sangat menggiurkan??? Memang!! Dengan IPK yang besar itu, akan semakin besar peluang untuk memperoleh suatu pekerjaan.

Tapi jangan terlalu bahagia dulu jika anda melakukan praktek sarjana itu, karena ada hukum yang mengikatnya. Sanksi 10 tahun penjara dan denda 1 milyar rupiah menanti anda jika anda melakukan itu!!!

mau????





gambar dari sini